Spiritualitas sebagian umat Islam pada bulan #Ramadhan memang meningkat. Mereka sibuk memperbanyak ibadah ritual pada bulan Ramadhan in...

Sekularisasi Ramadhan

Spiritualitas sebagian umat Islam pada bulan #Ramadhan memang meningkat. Mereka sibuk memperbanyak ibadah ritual pada bulan Ramadhan ini. Namun sayang, sebagian dari mereka tidak terlihat sibuk dalam masalah keumatan.

Keshalihannya hanya terlihat dalam aspek pribadi dan ibadahnya saja. Adapun dalam masalah sosial-kemasyarakatan, yakni kepedulian terhadap nasib urusan umat/rakyat secara keseluruhan, tidak terlihat.

Pada bulan #Ramadhan, kita juga masih bisa menyaksikan bagaimana individu-individu Muslim yang secara pribadi terlihat shalih masih melakukan hal-hal yang itu sesungguhnya bertentangan dengan syariah Islam.

Bagaimana mudahnya kita melihat para wanita Muslimah yang menuju ke Masjid untuk melaksanakan ibadah shalat, khususnya shalat tarawih berjamaah, tidak menutup aurat. Auratnya hanya di tutup saat melaksanakan ibadah shalat. Sehabis shalat, aurat kembali terlihat.

Kita juga dengan mudahnya bisa melihat bagaimana sebagian umat Islam masih mempraktikkan muamalah ribawi. Padahal banyak sekali dalil yang menunjukan betapa besarnya dosa riba.

Rasulullah SAW bersabda, “Riba itu memiliki 73 pintu. Yang paling ringan dosanya adalah seperti seseorang yang menzinai ibunya sendiri (HR al-Hakim dalam Al-Mustadrak dan al-Baihaqi dalam Su’ab al-Imân)

Bulan #Ramadhan juga identik dengan istilah ngabuburit atau buka puasa bersama. Sayang, itu dilakukan juga dengan yang bukan mahram, bahkan bersama pacar. Astaghfirullah! Terjadilah ikhtilath, sedangkan ikhtilath jelas-jelas diharamkan di dalam Islam.

Inilah salah satu bentuk Sekulerisasi di Bulan Ramadhan, Nah apalagi contoh Sekulerisasi di bulan Ramadhan?

Baca selengkapnya di https://hizbut-tahrir.or.id/2016/05/31/sekularisasi-ramadhan/

0 komentar: