Hal yang paling mengerikan bagi korban, pelaku kebanyakan berasal dari orang terdekat. Terakhir terungkap pelaku pemerkosa bocah pemulung di Bekasi adalah ayah kandungnya sendiri. Korban sendiri sudah meninggal akibat penyakit radang otak yang disebabkan penyakit gonorhea yang ditularkan sang ayah.
Sulit membayangkan bahwa wanita dan anak-anak menjadi demikian mudah dimangsa oleh para predator yang keji. Akan tetapi sistem sosial yang telah berkiblat pada liberalisme di mana rangsangan seksual terhadap masyarakat demikian mudah didapat tidaklah membuat kita menjadi heran. Pornografi demikian menyebar di tengah penduduk lebih cepat ketimbang epidemi penyakit menular manapun.
Para wanita juga tidak merasa risih lagi menampakkan auratnya di mana-mana. Keadaan ini mendorong banyak lelaki untuk mencari pelampiasan seksual termasuk dengan cara yang menjijikkan seperti mencabuli anak-anak.
Maka kita mempertanyakan, di manakah keseriusan demokrasi dan liberalisme dalam melindungi kaum wanita dan anak-anak? Justru setiap tahun jumlah korban semakin bertambah. Inilah buah pahit yang harus dirasakan oleh masyarakat, khususnya para wanita dan anak-anak. Mereka kehilangan rasa aman dalam naungan demokrasi dan liberalisme.
Bukankah sudah saatnya kini umat mengganti liberalisme dengan syariat Islam yang akan menciptakan sistem pergaulan sosial yang sehat, melindungi wanita serta memberikan sanksi keras bagi para pelaku? Karena hanya syariat Islam yang sanggup memberikan perlindungan maksimal kepada kaum wanita dan anak-anak.
Selengkapnya http://
0 komentar: